Pusat Pengabadian Kepada Masyarakat Sosialisasikan Kegiatan KPM Tahun 2025
Salah satu bentuk kegiatan yang harus diikuti oleh mahasiswa semester akhir pada perguruan tinggi adalah implementasi keilmuan yang diperoleh selama perkuliahan. Kegiatan ini dikenal dengan kuliah pengabdian kepada masyarakat. Termasuk pada Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah (UIN SUNA) Lhokseumawe.
Merespon program tersebut tersebut Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di bawah Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) melakukan sosialisasi program pengabdian kepada masyarakat kepada mahasiswa semester akhir dari semua fakultas melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman berkenaan bentuk-bentuk program pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan pada tahun 2025 ini.
Seiring bertransformasinya lembaga pendidikan tinggi Islam ini dari IAIN menjadi UIN, maka seluruh unit dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi agar kampus menjadi pusat peradaban bagi perubahan masyarakat terutama pada aspek agama, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Bukan hanya melibatkan dosen dan tenaga pendidikan juga para mahasiswa yang merupakan agent of change. Sesuai dengan visi UIN Sultanah Nahrasiah, yaitu Menuju unggul dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan kelembagaan berbasis digital dan kearifan lokal.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut dipandu oleh Kepala Pusat PPM UIN SUNA Dr. Taufiq, S. HI., MA. dengan peserta diikuti lebih dari 300 mahasiswa Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat memaparkan 4 bentuk kegiatan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) yaitu KPM Reguler, KPM Mandiri, KPM Rekognisi, KPM Responsif dan KPM Internasional. Selain KPM Reguler, empat program KPM lainnya merupakan model KPM terbaru yang dilakukan oleh UIN Sultanah Nahrasiyah.
Sosialisasi yang berlangsung selama 2 jam pada jumat 12 September 2025 tersebut mendapat respon luar biasa dari mahasiswa yang saat ini mereka sedang melaksanakan On The Job Training (OJT) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di lokasi masing-masing.

Sebagai bentuk upaya menghubungkan dunia perguruan tinggi dengan kebutuhan masyarakat, maka perguran tinggi harus mampu memecahkan setiap persoalan kemasyarakatan dari aspek ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi Islam. Dan juga sebagai upaya mendekatkan kampus dengan masyarakat, dimana suatu saat mahasiswa akan kembali ke tengah-tengah masyarakat dan akan menghadapi persoalan yang beragam.
Program KPM Mandiri, KPM Rekognisi, KPM Responsif dan KPM Internasional yang akan dalam waktu bersamaan dengan KPM Reguler pada November dan Desember 2025 ini memberikan ruang kepada mahasiswa bentuk pengabdian yang sesuai dengan mereka inginkan. KPM Mandiri yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam masyarakat dengan tawaran program pengabdian yang mereka susun secara kelompok berdasarkan mapping masalah yang ditelaah dilapangan. KPM Mandiri akan terlihat kemandirian tim mahasiswa dalam menganalisa dan memecahkan masalah kemasyarakat.
Begitu halnya dengan KPM Internasional, yang merupakan bagian dari melibatkan partiisipasi mahasiswa di kancah global dalam menjawab isu-isu global terutama bidang agama dan pendidikan. KPM Internasional tahun ini akan dilakukan di tiga negara asean yaitu Malaysia, Brunai Darussalam dan Thailand.

Sedangkan KPM Rekognisi merupakan bentuk apresiasi kampus terhadap pengakuan keterlibatan mahasiswa dalam program pembangunan masyarakat baik yang sudah maupun sedang dilakukan. Kampus mengakui keterlibatan mahasiswa tersebut sebagai bentuk bahagian dari Kuliah Pengabdian Masyarakat tentunya akan diniliai dengan cara sangat selektif oleh tim. Adapun KPM Responsif adalah bahagian dari respon dan penghormatan kampus terhadap mahasiswa penyadang disabilitas dan perempuan hamil untuk dapat melaksanakan pengabdian kepada masyarakat disesuaiakan dengan kondisi fisiknya masing-masing.
Dalam sosialisasi ini selain dihadiri oleh mahasiswa semester akhir dari berbagai jurusan juga dihadiri oleh Kepala LPPM beserta tim, para wakil dekan 1 dan 3 juga para ketua dan sekretaris jurusan dalam lingkungan UIN Sultanah Nahrasiyah. Respon peserta terhadap KPM Internasional dan KPM Mandiri sangat tinggi, ini merupakan gambaran dari keinginan mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah untuk mengabdikan diri dalam program berbasis kemasyarakatan.